Saat ini, banyak orang tua yang bingung dalam memilih antara kurikulum Islam dan kurikulum konvensional untuk anak-anak mereka di sekolah. Perbandingan antara kedua kurikulum ini menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Kurikulum Islam menekankan pada pendidikan agama dan moral yang kuat, sementara kurikulum konvensional lebih fokus pada pendidikan umum yang mencakup berbagai mata pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan, dan bahasa.
Menurut Ustaz Abdul Somad, seorang pendakwah terkenal, “Kurikulum Islam memberikan landasan moral yang kuat bagi anak-anak kita. Mereka diajarkan nilai-nilai agama dan etika yang penting untuk membentuk karakter yang baik.”
Namun, ada juga pendapat yang berbeda dari Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yang mengatakan bahwa “Kurikulum konvensional memberikan anak-anak pemahaman yang luas tentang berbagai aspek kehidupan, sehingga mereka dapat bersaing di era globalisasi ini.”
Hal ini menunjukkan bahwa kedua kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan kebutuhan dan nilai-nilai yang mereka ingin tanamkan pada anak-anak mereka saat memilih kurikulum yang tepat.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia juga menyimpulkan bahwa “Tidak ada kurikulum yang secara mutlak lebih baik daripada yang lain. Yang terpenting adalah bagaimana kurikulum tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan pendidikan yang diinginkan oleh masyarakat.”
Dengan demikian, perbandingan antara kurikulum Islam dan kurikulum konvensional di sekolah tidak bisa dipandang sebelah mata. Orang tua perlu melakukan penelitian dan konsultasi dengan ahli pendidikan untuk memastikan bahwa pilihan kurikulum yang mereka pilih sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang mereka anut.